Daftar Obat-obat
Paracetamol
- Indikasi: Penurun demam, penghilang rasa sakit ringan hingga sedang.
- Dosis: Dewasa: 500mg - 1g setiap 4-6 jam, maksimal 4g/hari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi setelah makan untuk mengurangi iritasi lambung.
- Efek Samping: Mual, reaksi alergi, kerusakan hati pada dosis tinggi.
- Bentuk Sediaan: Tablet, sirup.
Ibuprofen
- Indikasi: Mengurangi rasa sakit dan peradangan, misalnya untuk nyeri sendi dan nyeri otot.
- Dosis: Dewasa: 200mg - 400mg setiap 4-6 jam, maksimal 1200mg/hari.
- Aturan Pakai: Sebaiknya dikonsumsi setelah makan.
- Efek Samping: Gangguan pencernaan, pusing, ruam kulit.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul, sirup.
Asam Mefenamat
- Indikasi: Nyeri ringan hingga sedang, seperti nyeri menstruasi, sakit kepala, dan nyeri otot.
- Dosis: Dewasa: 500mg setelah makan, dosis dapat ditingkatkan hingga 1g 3 kali sehari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi setelah makan untuk mengurangi efek samping pada lambung.
- Efek Samping: Sakit perut, mual, pusing.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet.
Naproxen
- Indikasi: Mengurangi rasa sakit dan peradangan, misalnya untuk osteoarthritis, arthritis reumatoid.
- Dosis: Dewasa: 250mg - 500mg dua kali sehari.
- Aturan Pakai: Sebaiknya dikonsumsi setelah makan untuk mengurangi efek samping pada lambung.
- Efek Samping: Sakit perut, pusing, mual.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul.
Ketorolac
- Indikasi: Nyeri sedang hingga berat, setelah pembedahan atau trauma.
- Dosis: Dewasa: 10mg setiap 4-6 jam, maksimal 40mg/hari.
- Aturan Pakai: Dapat diberikan dengan suntikan atau tablet.
- Efek Samping: Mual, pusing, reaksi alergi.
- Bentuk Sediaan: Suntikan, tablet.
Tramadol
- Indikasi: Nyeri sedang hingga berat, digunakan untuk nyeri pascaoperasi atau kronis.
- Dosis: Dewasa: 50mg setiap 4-6 jam, maksimal 400mg/hari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dalam bentuk tablet atau kapsul.
- Efek Samping: Pusing, mual, konstipasi.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul.
Oxycodone
- Indikasi: Nyeri berat, misalnya pada pasien kanker atau pascaoperasi besar.
- Dosis: Dewasa: 5-10mg setiap 4-6 jam, dosis dapat disesuaikan.
- Aturan Pakai: Biasanya diberikan dalam bentuk tablet lepas lambat.
- Efek Samping: Sedasi, mual, konstipasi.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul.
Amoxicillin
- Indikasi: Infeksi saluran pernapasan, saluran kemih, kulit, dan gigi.
- Dosis: Dewasa: 500mg setiap 8 jam.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
- Efek Samping: Mual, diare, reaksi alergi.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet, suspensi.
Ciprofloxacin
- Indikasi: Infeksi saluran kemih, saluran pernapasan, dan infeksi kulit.
- Dosis: Dewasa: 250mg - 500mg setiap 12 jam.
- Aturan Pakai: Dikonsumsi setelah makan.
- Efek Samping: Mual, pusing, diare.
- Bentuk Sediaan: Tablet, infus.
Doxycycline
- Indikasi: Infeksi bakteri, jerawat, malaria.
- Dosis: Dewasa: 100mg setiap 12 jam selama 7-14 hari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Sakit perut, diare, reaksi alergi.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet.
Ceftriaxone
- Indikasi: Infeksi berat, termasuk pneumonia, meningitis, dan infeksi saluran kemih.
- Dosis: Dewasa: 1g - 2g sekali sehari, diberikan lewat injeksi atau infus.
- Aturan Pakai: Biasanya diberikan di rumah sakit oleh tenaga medis.
- Efek Samping: Reaksi alergi, diare, gangguan fungsi hati.
- Bentuk Sediaan: Infus, injeksi.
Erythromycin
- Indikasi: Infeksi saluran pernapasan, kulit, dan mata.
- Dosis: Dewasa: 250mg - 500mg setiap 6 jam.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mual, muntah, gangguan pencernaan.
- Bentuk Sediaan: Tablet, sirup.
Clindamycin
- Indikasi: Infeksi kulit, saluran pernapasan, dan infeksi gigi.
- Dosis: Dewasa: 150mg - 450mg setiap 6-8 jam.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mual, diare, ruam kulit.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, gel topikal.
Metronidazole
- Indikasi: Infeksi parasit, infeksi bakteri anaerobik.
- Dosis: Dewasa: 250mg - 500mg setiap 6-8 jam.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi setelah makan.
- Efek Samping: Mual, gangguan pencernaan, reaksi alergi.
- Bentuk Sediaan: Tablet, infus.
Cefadroxil
- Indikasi: Infeksi saluran pernapasan, saluran kemih, dan kulit.
- Dosis: Dewasa: 500mg setiap 12 jam.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
- Efek Samping: Mual, ruam kulit, diare.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, suspensi.
Ampicillin
- Indikasi: Infeksi saluran pernapasan, saluran kemih, dan infeksi telinga.
- Dosis: Dewasa: 250mg - 500mg setiap 6 jam.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
- Efek Samping: Mual, muntah, reaksi alergi.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet, injeksi.
Levofloxacin
- Indikasi: Infeksi saluran pernapasan, saluran kemih, dan prostatitis.
- Dosis: Dewasa: 250mg - 500mg setiap 24 jam.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Pusing, mual, ruam kulit.
- Bentuk Sediaan: Tablet, infus.
Diphenhydramine
- Indikasi: Alergi, rhinitis, dan insomnia.
- Dosis: Dewasa: 25mg - 50mg setiap 4-6 jam.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mengantuk, mulut kering, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet, sirup.
Loratadine
- Indikasi: Alergi musiman, urtikaria.
- Dosis: Dewasa: 10mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
- Efek Samping: Pusing, sakit kepala, mulut kering.
- Bentuk Sediaan: Tablet, sirup.
Cetirizine
- Indikasi: Rhinitis alergi, urtikaria.
- Dosis: Dewasa: 10mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mengantuk, mulut kering, sakit kepala.
- Bentuk Sediaan: Tablet, sirup.
Fexofenadine
- Indikasi: Alergi musiman, rinitis alergi.
- Dosis: Dewasa: 60mg dua kali sehari.
- Aturan Pakai: Dikonsumsi dengan air.
- Efek Samping: Pusing, sakit kepala, mual.
- Bentuk Sediaan: Tablet, sirup.
Chlorpheniramine
- Indikasi: Alergi, rhinitis, dan konjungtivitis alergi.
- Dosis: Dewasa: 4mg setiap 4-6 jam.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
- Efek Samping: Mengantuk, mulut kering, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Desloratadine
- Indikasi: Alergi musiman, urtikaria, rinitis alergi.
- Dosis: Dewasa: 5mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
- Efek Samping: Sakit kepala, pusing, mulut kering.
- Bentuk Sediaan: Tablet, sirup.
Brompheniramine
- Indikasi: Alergi, rinitis alergi, batuk pilek.
- Dosis: Dewasa: 4mg setiap 4-6 jam.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mengantuk, mulut kering, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Promethazine
- Indikasi: Alergi, mual, insomnia, motion sickness.
- Dosis: Dewasa: 12.5mg - 25mg setiap 4-6 jam.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mengantuk, mulut kering, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet, sirup, injeksi.
Hydroxyzine
- Indikasi: Kecemasan, alergi, insomnia.
- Dosis: Dewasa: 25mg - 100mg setiap 4-6 jam.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mengantuk, mulut kering, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet, sirup.
Meclizine
- Indikasi: Vertigo, mual, alergi.
- Dosis: Dewasa: 25mg - 50mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
- Efek Samping: Mengantuk, mulut kering, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul.
Mebendazole
- Indikasi: Infeksi cacing gelang, cacing tambang, cacing pita.
- Dosis: Dewasa: 100mg dua kali sehari selama 3 hari.
- Aturan Pakai: Dikonsumsi setelah makan.
- Efek Samping: Mual, sakit perut, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet, suspensi.
Albendazole
- Indikasi: Cacing pita, cacing gelang, cacing tambang.
- Dosis: Dewasa: 400mg sekali sehari selama 3 hari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mual, sakit kepala, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Pyrantel Pamoate
- Indikasi: Cacing kremi, cacing gelang, cacing tambang.
- Dosis: Dewasa: 10mg/kg BB sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mual, pusing, sakit kepala.
- Bentuk Sediaan: Tablet, suspensi.
Nitazoxanide
- Indikasi: Infeksi cacing pita, giardiasis, amebiasis.
- Dosis: Dewasa: 500mg dua kali sehari selama 3 hari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mual, diare, sakit perut.
- Bentuk Sediaan: Tablet, suspensi.
Praziquantel
- Indikasi: Cacing pita, schistosomiasis.
- Dosis: Dewasa: 25mg/kg BB 3 kali sehari selama 1-2 hari.
- Aturan Pakai: Dikonsumsi setelah makan.
- Efek Samping: Pusing, mual, ruam kulit.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Levamisole
- Indikasi: Cacing tambang, cacing gelang.
- Dosis: Dewasa: 150mg sekali sehari selama 1-3 hari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mual, sakit kepala, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Oxamniquine
- Indikasi: Schistosomiasis.
- Dosis: Dewasa: 15mg/kg BB sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Pusing, mual, diare.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Diethylcarbamazine
- Indikasi: Cacing filaria, cacing mikrofilaria.
- Dosis: Dewasa: 6mg/kg BB sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dikonsumsi setelah makan.
- Efek Samping: Demam, pusing, ruam kulit.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Ivermectin
- Indikasi: Cacingan, skabies, onchocerciasis.
- Dosis: Dewasa: 150mcg/kg BB sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dikonsumsi dengan makanan.
- Efek Samping: Mual, pusing, ruam kulit.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Praziquantel
- Indikasi: Schistosomiasis, infeksi cacing pita.
- Dosis: Dewasa: 25mg/kg BB 3 kali sehari.
- Aturan Pakai: Dikonsumsi setelah makan.
- Efek Samping: Mual, sakit perut, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Diclofenac
- Indikasi: Nyeri akut dan kronis, radang sendi, gout.
- Dosis: Dewasa: 50mg tiga kali sehari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mual, pusing, sakit perut, gangguan pencernaan.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul, gel topikal.
Naproxen
- Indikasi: Nyeri otot, radang sendi, demam, nyeri menstruasi.
- Dosis: Dewasa: 250-500mg dua kali sehari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mual, pusing, sakit kepala, gangguan pencernaan.
- Bentuk Sediaan: Tablet, suspensi.
Methylprednisolone
- Indikasi: Penyakit autoimun, peradangan, asma, alergi.
- Dosis: Dewasa: 4-48mg sehari, tergantung kondisi.
- Aturan Pakai: Dikonsumsi sesuai dengan instruksi dokter.
- Efek Samping: Kenaikan berat badan, peningkatan tekanan darah, gangguan tidur.
- Bentuk Sediaan: Tablet, injeksi.
Prednisone
- Indikasi: Penyakit autoimun, radang sendi, asma, alergi.
- Dosis: Dewasa: 5-60mg sehari, tergantung kondisi.
- Aturan Pakai: Dikonsumsi dengan makanan.
- Efek Samping: Kenaikan berat badan, gangguan tidur, peningkatan gula darah.
- Bentuk Sediaan: Tablet, cairan.
Indomethacin
- Indikasi: Radang sendi, gout, nyeri otot.
- Dosis: Dewasa: 25-50mg dua kali sehari.
- Aturan Pakai: Dikonsumsi dengan makanan untuk menghindari iritasi lambung.
- Efek Samping: Mual, pusing, sakit perut.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul, supositoria.
Ketorolac
- Indikasi: Nyeri akut pasca operasi, nyeri tulang dan sendi.
- Dosis: Dewasa: 10mg setiap 4-6 jam.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mual, pusing, sakit kepala.
- Bentuk Sediaan: Tablet, injeksi.
Meloxicam
- Indikasi: Radang sendi, osteoartritis, arthritis rheumatoid.
- Dosis: Dewasa: 7.5-15mg sehari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Sakit perut, diare, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet, suspensi.
Celecoxib
- Indikasi: Osteoarthritis, rheumatoid arthritis, nyeri akut.
- Dosis: Dewasa: 100mg dua kali sehari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mual, sakit kepala, peningkatan tekanan darah.
- Bentuk Sediaan: Kapsul.
Piroxicam
- Indikasi: Osteoarthritis, arthritis rheumatoid, nyeri otot.
- Dosis: Dewasa: 10-20mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dikonsumsi dengan makanan untuk menghindari iritasi lambung.
- Efek Samping: Mual, pusing, gangguan pencernaan.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Acyclovir
- Indikasi: Infeksi herpes simpleks, herpes zoster.
- Dosis: Dewasa: 200 mg 5 kali sehari selama 5-10 hari.
- Aturan Pakai: Dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mual, diare, sakit kepala.
- Bentuk Sediaan: Tablet, krim topikal, injeksi.
Valacyclovir
- Indikasi: Herpes genital, herpes zoster, herpes labialis.
- Dosis: Dewasa: 500 mg - 1 g dua kali sehari.
- Aturan Pakai: Dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Sakit kepala, mual, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Oseltamivir
- Indikasi: Influenza A dan B.
- Dosis: Dewasa: 75 mg dua kali sehari selama 5 hari.
- Aturan Pakai: Sebaiknya dikonsumsi dengan makanan untuk mengurangi mual.
- Efek Samping: Mual, muntah, sakit kepala.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, suspensi oral.
Zanamivir
- Indikasi: Influenza A dan B.
- Dosis: Dewasa: 10 mg inhalasi dua kali sehari selama 5 hari.
- Aturan Pakai: Gunakan inhaler sesuai petunjuk dokter.
- Efek Samping: Batuk, bronkospasme, iritasi tenggorokan.
- Bentuk Sediaan: Inhalasi bubuk.
Ribavirin
- Indikasi: Infeksi virus RSV, hepatitis C (dengan kombinasi).
- Dosis: Dewasa: 800-1200 mg per hari dalam dua dosis terbagi.
- Aturan Pakai: Sesuai anjuran dokter.
- Efek Samping: Anemia, mual, iritasi kulit.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet, inhalasi.
Lamivudine
- Indikasi: HIV, Hepatitis B kronik.
- Dosis: Dewasa: 150 mg dua kali sehari atau 300 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Sakit kepala, mual, kelelahan.
- Bentuk Sediaan: Tablet, larutan oral.
Tenofovir
- Indikasi: HIV, Hepatitis B kronik.
- Dosis: Dewasa: 300 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dikonsumsi setelah makan.
- Efek Samping: Gangguan ginjal, diare, mual.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Sofosbuvir
- Indikasi: Hepatitis C kronik.
- Dosis: Dewasa: 400 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dikonsumsi dengan makanan.
- Efek Samping: Kelelahan, sakit kepala, mual.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Remdesivir
- Indikasi: COVID-19.
- Dosis: Dewasa: Dosis awal 200 mg, dilanjutkan 100 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Melalui injeksi infus intravena di rumah sakit.
- Efek Samping: Gangguan hati, mual, reaksi infus.
- Bentuk Sediaan: Injeksi infus.
Famciclovir
- Indikasi: Herpes zoster, herpes simpleks genitalis.
- Dosis: Dewasa: 250-500 mg dua hingga tiga kali sehari.
- Aturan Pakai: Dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Sakit kepala, mual, diare.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Ketoconazole
- Indikasi: Infeksi jamur kulit, tinea corporis, dermatofitosis.
- Dosis: Dewasa: 200 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mual, muntah, gangguan hati.
- Bentuk Sediaan: Tablet, krim topikal, sampo.
Fluconazole
- Indikasi: Kandidiasis orofaringeal, esofagus, dan vaginal, serta infeksi jamur sistemik.
- Dosis: Dewasa: 150 mg sekali sehari untuk infeksi jamur ringan.
- Aturan Pakai: Dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mual, sakit perut, gangguan hati.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet, injeksi.
Itraconazole
- Indikasi: Candidiasis, aspergillosis, dan infeksi jamur lainnya.
- Dosis: Dewasa: 200 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mual, sakit kepala, gangguan hati.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet.
Terbinafine
- Indikasi: Tinea corporis, tinea pedis, dan onikomikosis (jamur kuku).
- Dosis: Dewasa: 250 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Gangguan pencernaan, sakit kepala, gangguan hati.
- Bentuk Sediaan: Tablet, krim topikal.
Griseofulvin
- Indikasi: Tinea corporis, tinea pedis, tinea capitis, onikomikosis.
- Dosis: Dewasa: 250 mg dua kali sehari selama 4-6 minggu.
- Aturan Pakai: Dapat diminum dengan makanan berlemak.
- Efek Samping: Sakit kepala, gangguan pencernaan, ruam kulit.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Clotrimazole
- Indikasi: Kandidiasis vaginal, tinea pedis, tinea corporis.
- Dosis: Krim: Oleskan pada area yang terinfeksi dua kali sehari.
- Aturan Pakai: Hanya untuk pemakaian topikal.
- Efek Samping: Iritasi kulit, kemerahan, gatal.
- Bentuk Sediaan: Krim, salep.
Nystatin
- Indikasi: Kandidiasis oral, esofagus, dan kulit.
- Dosis: Dewasa: 500.000-1.000.000 unit 3-4 kali sehari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mual, muntah, diare.
- Bentuk Sediaan: Tablet, suspensi oral.
Econazole
- Indikasi: Tinea corporis, tinea cruris, candidiasis kulit.
- Dosis: Krim: Oleskan pada area yang terinfeksi sekali atau dua kali sehari.
- Aturan Pakai: Pemakaian topikal.
- Efek Samping: Iritasi kulit, kemerahan, gatal.
- Bentuk Sediaan: Krim, lotion.
Miconazole
- Indikasi: Candidiasis oral, tinea pedis, tinea corporis.
- Dosis: Krim: Oleskan pada area yang terinfeksi dua kali sehari.
- Aturan Pakai: Pemakaian topikal.
- Efek Samping: Iritasi kulit, gatal, kemerahan.
- Bentuk Sediaan: Krim, salep.
Posaconazole
- Indikasi: Aspergillosis, candidiasis sistemik, infeksi jamur invasif lainnya.
- Dosis: Dewasa: 200 mg dua kali sehari.
- Aturan Pakai: Dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mual, sakit perut, gangguan hati.
- Bentuk Sediaan: Tablet, suspensi oral.
Omeprazole
- Indikasi: Penyakit refluks gastroesofagus (GERD), tukak lambung, tukak duodenum.
- Dosis: Dewasa: 20 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum sebelum makan.
- Efek Samping: Sakit kepala, diare, mual.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet.
Lansoprazole
- Indikasi: GERD, tukak lambung, tukak duodenum, sindrom Zollinger-Ellison.
- Dosis: Dewasa: 15-30 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum sebelum makan.
- Efek Samping: Sakit kepala, pusing, diare.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet.
Ranitidine
- Indikasi: Tukak lambung, GERD, sindrom Zollinger-Ellison.
- Dosis: Dewasa: 150 mg dua kali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum setelah makan.
- Efek Samping: Sakit kepala, mual, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet, sirup.
Esomeprazole
- Indikasi: GERD, tukak lambung, tukak duodenum.
- Dosis: Dewasa: 20-40 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum sebelum makan.
- Efek Samping: Mual, diare, sakit kepala.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet.
Pantoprazole
- Indikasi: GERD, tukak lambung, tukak duodenum.
- Dosis: Dewasa: 20-40 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum sebelum makan.
- Efek Samping: Mual, diare, sakit kepala.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul.
Antasida (Aluminium Hydroxide, Magnesium Hydroxide)
- Indikasi: Penyakit refluks, tukak lambung, gangguan pencernaan akibat asam.
- Dosis: Dewasa: 1-2 sendok takar 3-4 kali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum setelah makan atau saat keluhan timbul.
- Efek Samping: Sembelit, diare.
- Bentuk Sediaan: Suspensi cair, tablet.
Cimetidine
- Indikasi: Tukak lambung, GERD, sindrom Zollinger-Ellison.
- Dosis: Dewasa: 200-400 mg dua kali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum setelah makan.
- Efek Samping: Mual, pusing, diare.
- Bentuk Sediaan: Tablet, sirup.
Sucralfate
- Indikasi: Penyembuhan tukak lambung dan duodenum.
- Dosis: Dewasa: 500 mg/5ml empat kali sehari, 1 jam sebelum makan.
- Aturan Pakai: Diminum satu jam sebelum makan.
- Efek Samping: Konstipasi, mulut kering.
- Bentuk Sediaan: Tablet, suspensi.
Misoprostol
- Indikasi: Pencegahan tukak lambung yang disebabkan oleh penggunaan NSAID.
- Dosis: Dewasa: 200 mcg empat kali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum dengan makanan.
- Efek Samping: Diare, kram perut, mual.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Bismuth Subsalicylate
- Indikasi: Gangguan pencernaan, diare, tukak lambung.
- Dosis: Dewasa: 524 mg setiap 1-2 jam jika diperlukan.
- Aturan Pakai: Diminum setelah makan atau saat keluhan muncul.
- Efek Samping: Hitam pada lidah atau tinja, mual, konstipasi.
- Bentuk Sediaan: Tablet, suspensi.
Rifampicin
- Indikasi: Pengobatan tuberkulosis (TBC) aktif, pencegahan TBC.
- Dosis: Dewasa: 10 mg/kg berat badan sehari sekali.
- Aturan Pakai: Diminum sekali sehari, sebaiknya sebelum makan.
- Efek Samping: Mual, muntah, gangguan hati, urin berwarna merah-oranye.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet.
Isoniazid
- Indikasi: Pengobatan tuberkulosis (TBC) aktif, profilaksis pada individu kontak dengan penderita TBC.
- Dosis: Dewasa: 5 mg/kg berat badan sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum sebelum makan, pada pagi hari.
- Efek Samping: Hepatotoksisitas, neuropati perifer, ruam kulit.
- Bentuk Sediaan: Tablet, sirup.
Pyrazinamide
- Indikasi: Pengobatan tuberkulosis (TBC) aktif.
- Dosis: Dewasa: 25 mg/kg berat badan sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum sekali sehari, dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Hepatotoksisitas, nyeri sendi, mual, muntah.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Ethambutol
- Indikasi: Pengobatan tuberkulosis (TBC) aktif.
- Dosis: Dewasa: 15 mg/kg berat badan sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum sekali sehari setelah makan.
- Efek Samping: Gangguan penglihatan, mual, kehilangan nafsu makan.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Streptomycin
- Indikasi: Pengobatan tuberkulosis (TBC) aktif, khususnya TBC yang resisten terhadap obat lain.
- Dosis: Dewasa: 15 mg/kg berat badan sehari sekali, melalui suntikan.
- Aturan Pakai: Disuntikkan intramuskular atau intravena.
- Efek Samping: Gangguan pendengaran, nefrotoksisitas, mual.
- Bentuk Sediaan: Injeksi.
Rifabutin
- Indikasi: Pengobatan tuberkulosis (TBC) pada pasien HIV positif.
- Dosis: Dewasa: 10 mg/kg berat badan sehari sekali.
- Aturan Pakai: Diminum sekali sehari, pada waktu yang sama setiap hari.
- Efek Samping: Mual, nyeri sendi, gangguan hati.
- Bentuk Sediaan: Kapsul.
Levofloxacin
- Indikasi: Pengobatan TBC resisten, infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih.
- Dosis: Dewasa: 500 mg dua kali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mual, pusing, gangguan tidur.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Moxifloxacin
- Indikasi: Pengobatan tuberkulosis (TBC) multiresisten.
- Dosis: Dewasa: 400 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum sekali sehari, sebaiknya pada waktu yang sama setiap hari.
- Efek Samping: Mual, diare, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Capreomycin
- Indikasi: Pengobatan TBC resisten, terutama pada pasien dengan TBC berat atau resisten obat.
- Dosis: Dewasa: 1 gram sekali sehari melalui injeksi intravena.
- Aturan Pakai: Disuntikkan intramuskular atau intravena.
- Efek Samping: Gangguan ginjal, gangguan pendengaran, reaksi lokal di tempat suntikan.
- Bentuk Sediaan: Injeksi.
Aminosalicylic Acid
- Indikasi: Pengobatan tuberkulosis (TBC) resisten terhadap obat utama.
- Dosis: Dewasa: 6-8 gram per hari, terbagi dalam 2-3 dosis.
- Aturan Pakai: Diminum dengan makanan untuk mengurangi iritasi lambung.
- Efek Samping: Mual, diare, ruam kulit.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Levodopa
- Indikasi: Pengobatan penyakit Parkinson, peningkatan dopamin di otak.
- Dosis: Dewasa: 100 mg, dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan.
- Aturan Pakai: Diminum 1-2 kali sehari dengan makanan.
- Efek Samping: Mual, pusing, diskinesia (gerakan tubuh yang tidak terkendali).
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul.
L-DOPA
- Indikasi: Pengobatan penyakit Parkinson, meningkatkan kadar dopamin di otak.
- Dosis: Dewasa: 50 mg sampai 100 mg setiap 4-6 jam.
- Aturan Pakai: Diminum dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Sakit kepala, pusing, muntah, tekanan darah rendah.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Tyrosine
- Indikasi: Meningkatkan produksi dopamin pada penyakit Parkinson dan depresi.
- Dosis: Dewasa: 500 mg sampai 2 gram per hari.
- Aturan Pakai: Diminum dengan air, sebaiknya pada pagi hari.
- Efek Samping: Gangguan pencernaan, peningkatan tekanan darah, kecemasan.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet.
5-HTP (5-Hydroxytryptophan)
- Indikasi: Pengobatan depresi, kecemasan, insomnia, dan peningkatan kadar serotonin di otak.
- Dosis: Dewasa: 50 mg sampai 100 mg per hari.
- Aturan Pakai: Diminum pada malam hari sebelum tidur.
- Efek Samping: Mual, sakit kepala, perasaan mengantuk.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet.
Tryptophan
- Indikasi: Peningkatan kadar serotonin untuk mengobati depresi dan insomnia.
- Dosis: Dewasa: 1 gram sekali sehari sebelum tidur.
- Aturan Pakai: Diminum dengan makanan.
- Efek Samping: Mual, kantuk, mulut kering.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul.
Phenylalanine
- Indikasi: Pengobatan kekurangan fenilalanin dalam tubuh, peningkatan produksi dopamin.
- Dosis: Dewasa: 500 mg sampai 1 gram per hari.
- Aturan Pakai: Diminum dengan air, setelah makan.
- Efek Samping: Gangguan pencernaan, kecemasan, peningkatan tekanan darah.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet.
Methylphenidate
- Indikasi: Pengobatan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan narcolepsy.
- Dosis: Dewasa: 10 mg dua kali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Insomnia, peningkatan tekanan darah, kehilangan nafsu makan.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul.
Carbidopa
- Indikasi: Pengobatan penyakit Parkinson, meningkatkan efektivitas Levodopa.
- Dosis: Dewasa: 25 mg 3-4 kali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mual, pusing, gangguan pencernaan.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Deprenyl
- Indikasi: Pengobatan penyakit Parkinson, meningkatkan kadar dopamin di otak.
- Dosis: Dewasa: 5-10 mg per hari.
- Aturan Pakai: Diminum dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Pusing, insomnia, mual.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Pterostilbene
- Indikasi: Peningkatan kesehatan otak dan fungsi kognitif.
- Dosis: Dewasa: 50 mg per hari.
- Aturan Pakai: Diminum dengan makanan.
- Efek Samping: Gangguan pencernaan, pusing.
- Bentuk Sediaan: Kapsul.
Pseudoefedrin
- Indikasi: Dekongestan untuk meredakan hidung tersumbat akibat pilek atau flu.
- Dosis: Dewasa: 60 mg setiap 4 hingga 6 jam (maksimal 240 mg/hari).
- Aturan Pakai: Diminum setelah makan, dengan air putih.
- Efek Samping: Pusing, insomnia, tekanan darah tinggi, kecemasan.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul.
Efedrin
- Indikasi: Dekongestan, bronkodilator, digunakan pada asma, hidung tersumbat.
- Dosis: Dewasa: 25-50 mg setiap 4 hingga 6 jam (maksimal 150 mg/hari).
- Aturan Pakai: Diminum dengan makanan, untuk mencegah gangguan lambung.
- Efek Samping: Jantung berdebar, kecemasan, insomnia, tekanan darah tinggi.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul, injeksi.
Chlorpheniramine
- Indikasi: Antihistamin untuk meredakan gejala alergi dan flu, termasuk hidung meler dan bersin.
- Dosis: Dewasa: 4 mg setiap 4 hingga 6 jam (maksimal 24 mg/hari).
- Aturan Pakai: Diminum dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mengantuk, mulut kering, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet, sirup.
Diphenhydramine
- Indikasi: Antihistamin untuk meredakan alergi, batuk, dan pilek.
- Dosis: Dewasa: 25-50 mg setiap 4 hingga 6 jam (maksimal 300 mg/hari).
- Aturan Pakai: Diminum dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Mengantuk, mulut kering, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul, sirup.
Phenylephrine
- Indikasi: Dekongestan untuk meredakan hidung tersumbat akibat pilek atau flu.
- Dosis: Dewasa: 10 mg setiap 4 hingga 6 jam (maksimal 60 mg/hari).
- Aturan Pakai: Diminum dengan air setelah makan.
- Efek Samping: Kenaikan tekanan darah, sakit kepala, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul, sirup.
Brompheniramine
- Indikasi: Antihistamin untuk meredakan gejala alergi seperti hidung tersumbat dan bersin.
- Dosis: Dewasa: 4 mg setiap 4 hingga 6 jam (maksimal 24 mg/hari).
- Aturan Pakai: Diminum dengan makanan untuk mengurangi iritasi lambung.
- Efek Samping: Mengantuk, mulut kering, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul, sirup.
Guaifenesin
- Indikasi: Ekspektoran untuk membantu mengeluarkan dahak pada batuk berdahak.
- Dosis: Dewasa: 200-400 mg setiap 4 jam (maksimal 2,4 gram/hari).
- Aturan Pakai: Diminum dengan air, hindari konsumsi alkohol.
- Efek Samping: Mual, pusing, sakit kepala.
- Bentuk Sediaan: Tablet, sirup.
Codeine
- Indikasi: Antitusif untuk mengurangi batuk yang disebabkan oleh pilek atau flu.
- Dosis: Dewasa: 10-20 mg setiap 4 hingga 6 jam (maksimal 120 mg/hari).
- Aturan Pakai: Diminum setelah makan untuk mengurangi iritasi lambung.
- Efek Samping: Sembelit, mengantuk, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet, sirup.
Dextromethorphan
- Indikasi: Obat batuk untuk mengurangi batuk kering.
- Dosis: Dewasa: 10-20 mg setiap 4 jam (maksimal 120 mg/hari).
- Aturan Pakai: Diminum dengan air, hindari alkohol.
- Efek Samping: Pusing, kantuk, mual.
- Bentuk Sediaan: Tablet, sirup.
Acetaminophen
- Indikasi: Antipiretik dan analgesik untuk meredakan demam dan nyeri.
- Dosis: Dewasa: 500 mg setiap 4 hingga 6 jam (maksimal 4 gram/hari).
- Aturan Pakai: Diminum dengan air setelah makan.
- Efek Samping: Kerusakan hati (jika overdosis), reaksi alergi.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul, sirup.
Amlodipine
- Indikasi: Hipertensi, angina pectoris.
- Dosis: Dewasa: 5-10 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum pada waktu yang sama setiap hari, dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Pembengkakan kaki, pusing, sakit kepala, gangguan pencernaan.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Lisinopril
- Indikasi: Hipertensi, gagal jantung kongestif.
- Dosis: Dewasa: 10-40 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum pada waktu yang sama setiap hari.
- Efek Samping: Pusing, batuk kering, peningkatan kalium darah.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Losartan
- Indikasi: Hipertensi, gagal jantung.
- Dosis: Dewasa: 50-100 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum sekali sehari, dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Pusing, sakit kepala, diare.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Metoprolol
- Indikasi: Hipertensi, angina pectoris, aritmia.
- Dosis: Dewasa: 50-100 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Kelelahan, pusing, depresi.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul.
Hydrochlorothiazide
- Indikasi: Hipertensi, edema.
- Dosis: Dewasa: 12,5-25 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum pagi hari dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Pusing, hipokalemia, dehidrasi.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Ramipril
- Indikasi: Hipertensi, gagal jantung, pencegahan stroke.
- Dosis: Dewasa: 2,5-10 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum pada waktu yang sama setiap hari.
- Efek Samping: Batuk kering, pusing, peningkatan kalium darah.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Verapamil
- Indikasi: Hipertensi, angina pectoris, aritmia.
- Dosis: Dewasa: 80-120 mg dua kali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum dengan makanan untuk mengurangi gangguan pencernaan.
- Efek Samping: Pusing, sembelit, kelelahan.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul.
Doxazosin
- Indikasi: Hipertensi, pembesaran prostat jinak.
- Dosis: Dewasa: 1-8 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum pada waktu yang sama setiap hari.
- Efek Samping: Pusing, pingsan, pembengkakan kaki.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Furosemide
- Indikasi: Hipertensi, edema, gagal jantung.
- Dosis: Dewasa: 20-80 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum dengan atau tanpa makanan, lebih baik pagi hari.
- Efek Samping: Pusing, hipokalemia, dehidrasi.
- Bentuk Sediaan: Tablet, injeksi.
Clonidine
- Indikasi: Hipertensi, pengelolaan gejala withdrawal opioid.
- Dosis: Dewasa: 0,1-0,2 mg dua kali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum pada waktu yang sama setiap hari.
- Efek Samping: Pusing, mulut kering, sembelit.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Captopril
- Indikasi: Hipertensi, gagal jantung, pencegahan stroke.
- Dosis: Dewasa: 25-150 mg per hari, dibagi dalam 2-3 dosis.
- Aturan Pakai: Diminum sebelum makan, pada waktu yang sama setiap hari.
- Efek Samping: Pusing, batuk kering, peningkatan kalium darah.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Candesartan
- Indikasi: Hipertensi, gagal jantung.
- Dosis: Dewasa: 8-32 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum pada waktu yang sama setiap hari.
- Efek Samping: Pusing, sakit kepala, diare.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Furosemide (Diuretik)
- Indikasi: Hipertensi, edema, gagal jantung.
- Dosis: Dewasa: 20-80 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum dengan atau tanpa makanan, lebih baik pagi hari.
- Efek Samping: Pusing, hipokalemia, dehidrasi.
- Bentuk Sediaan: Tablet, injeksi.
Hydrochlorothiazide (Diuretik)
- Indikasi: Hipertensi, edema.
- Dosis: Dewasa: 12,5-25 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum pagi hari dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Pusing, hipokalemia, dehidrasi.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Spironolactone (Diuretik)
- Indikasi: Hipertensi, edema, hiperaldosteronisme.
- Dosis: Dewasa: 25-100 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum pada waktu yang sama setiap hari.
- Efek Samping: Hiperkalemia, pusing, mual.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Chlortalidone (Diuretik)
- Indikasi: Hipertensi, edema.
- Dosis: Dewasa: 12,5-25 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum pagi hari dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Hipokalemia, pusing, dehidrasi.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Bendroflumethiazide (Diuretik)
- Indikasi: Hipertensi, edema.
- Dosis: Dewasa: 5 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum pada waktu yang sama setiap hari.
- Efek Samping: Hipokalemia, dehidrasi, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Indapamide (Diuretik)
- Indikasi: Hipertensi, edema.
- Dosis: Dewasa: 1,25-2,5 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum pagi hari dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Pusing, mual, hipokalemia.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Triamterene (Diuretik)
- Indikasi: Hipertensi, edema.
- Dosis: Dewasa: 50-100 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum pada waktu yang sama setiap hari.
- Efek Samping: Hiperkalemia, mual, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Amiloride (Diuretik)
- Indikasi: Hipertensi, edema, hipokalemia.
- Dosis: Dewasa: 5-10 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Diminum pada waktu yang sama setiap hari.
- Efek Samping: Hiperkalemia, mual, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Metformin
- Indikasi: Diabetes tipe 2.
- Dosis: 500–2000 mg per hari, dibagi 2-3 dosis.
- Aturan Pakai: Sesudah makan.
- Efek Samping: Mual, diare, gangguan pencernaan.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Glibenclamide
- Indikasi: Diabetes tipe 2.
- Dosis: 2,5–10 mg per hari.
- Aturan Pakai: Sebelum makan.
- Efek Samping: Hipoglikemia, mual.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Gliclazide
- Indikasi: Diabetes tipe 2.
- Dosis: 30–120 mg per hari.
- Aturan Pakai: Sebelum atau sesudah makan, tergantung formulasi.
- Efek Samping: Hipoglikemia, pusing, sakit kepala.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Glimepiride
- Indikasi: Diabetes tipe 2.
- Dosis: 1–4 mg per hari.
- Aturan Pakai: Sebelum makan utama.
- Efek Samping: Hipoglikemia, pusing, mual.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Pioglitazone
- Indikasi: Diabetes tipe 2.
- Dosis: 15–45 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Penambahan berat badan, edema.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Sitagliptin
- Indikasi: Diabetes tipe 2.
- Dosis: 100 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Infeksi saluran napas atas, sakit kepala.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Dapagliflozin
- Indikasi: Diabetes tipe 2, gagal jantung.
- Dosis: 5–10 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Infeksi saluran kemih, dehidrasi.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Linagliptin
- Indikasi: Diabetes tipe 2.
- Dosis: 5 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Hidung tersumbat, sakit kepala.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Acarbose
- Indikasi: Diabetes tipe 2.
- Dosis: 25–100 mg 3 kali sehari sebelum makan.
- Aturan Pakai: Sebelum makan.
- Efek Samping: Perut kembung, diare.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Insulin
- Indikasi: Diabetes tipe 1 dan tipe 2.
- Dosis: Sesuai kebutuhan individual pasien.
- Aturan Pakai: Disuntikkan secara subkutan sebelum makan atau sesuai jadwal.
- Efek Samping: Hipoglikemia, reaksi lokal di tempat suntikan.
- Bentuk Sediaan: Injeksi.
Atorvastatin
- Indikasi: Hiperlipidemia, pencegahan penyakit kardiovaskular.
- Dosis: 10–80 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dengan atau tanpa makanan, malam hari lebih disarankan.
- Efek Samping: Nyeri otot, gangguan gastrointestinal.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Simvastatin
- Indikasi: Hiperlipidemia, pencegahan penyakit jantung koroner.
- Dosis: 10–40 mg sekali sehari, malam hari.
- Aturan Pakai: Malam hari sebelum tidur.
- Efek Samping: Nyeri otot, mual, pusing.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Pravastatin
- Indikasi: Hiperlipidemia, pencegahan penyakit kardiovaskular.
- Dosis: 10–40 mg sekali sehari, malam hari.
- Aturan Pakai: Malam hari sebelum tidur.
- Efek Samping: Nyeri otot, sakit kepala, gangguan pencernaan.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Rosuvastatin
- Indikasi: Hiperlipidemia, pencegahan penyakit jantung koroner.
- Dosis: 5–40 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Nyeri otot, sembelit, mual.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Lovastatin
- Indikasi: Hiperlipidemia, pencegahan penyakit jantung koroner.
- Dosis: 20–80 mg per hari.
- Aturan Pakai: Bersama makan malam.
- Efek Samping: Sakit perut, nyeri otot.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Ezetimibe
- Indikasi: Hiperlipidemia primer.
- Dosis: 10 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Diare, nyeri otot, kelelahan.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Fenofibrate
- Indikasi: Hipertrigliseridemia, dislipidemia campuran.
- Dosis: 145 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Bersama makan.
- Efek Samping: Gangguan pencernaan, nyeri otot.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Gemfibrozil
- Indikasi: Hipertrigliseridemia, hiperkolesterolemia.
- Dosis: 600 mg dua kali sehari sebelum makan.
- Aturan Pakai: Sebelum makan.
- Efek Samping: Gangguan pencernaan, batu empedu.
- Bentuk Sediaan: Tablet.
Alirocumab
- Indikasi: Hiperlipidemia primer, familial heterozigot.
- Dosis: 75–150 mg subkutan setiap 2 minggu.
- Aturan Pakai: Injeksi subkutan.
- Efek Samping: Reaksi di tempat suntikan, infeksi saluran napas atas.
- Bentuk Sediaan: Injeksi.
Evolocumab
- Indikasi: Hiperlipidemia primer, familial heterozigot atau homozigot.
- Dosis: 140 mg subkutan setiap 2 minggu atau 420 mg sebulan sekali.
- Aturan Pakai: Injeksi subkutan.
- Efek Samping: Reaksi di tempat suntikan, nyeri punggung, influenza.
- Bentuk Sediaan: Injeksi.
Tetrahydrozoline
- Indikasi: Mata merah karena iritasi ringan.
- Dosis: 1–2 tetes pada mata yang teriritasi 2–4 kali sehari.
- Aturan Pakai: Jangan digunakan lebih dari 3 hari berturut-turut.
- Efek Samping: Sensasi terbakar ringan, penglihatan kabur sesaat.
- Bentuk Sediaan: Tetes mata.
Naphazoline
- Indikasi: Mata merah akibat alergi atau iritasi.
- Dosis: 1–2 tetes setiap 3–4 jam sesuai kebutuhan.
- Aturan Pakai: Tidak untuk penggunaan jangka panjang.
- Efek Samping: Rebound redness, iritasi ringan.
- Bentuk Sediaan: Tetes mata.
Cendo Xitrol (Dexamethasone + Neomycin + Polymyxin B)
- Indikasi: Infeksi mata yang disertai peradangan.
- Dosis: 1–2 tetes setiap 4–6 jam.
- Aturan Pakai: Gunakan sesuai anjuran dokter.
- Efek Samping: Peningkatan tekanan intraokular, iritasi.
- Bentuk Sediaan: Tetes mata.
Gentamicin
- Indikasi: Infeksi bakteri pada mata.
- Dosis: 1–2 tetes setiap 4 jam.
- Aturan Pakai: Jangan digunakan lebih dari 7–10 hari tanpa evaluasi dokter.
- Efek Samping: Sensasi terbakar, iritasi mata ringan.
- Bentuk Sediaan: Tetes mata antibiotik.
Tobramycin
- Indikasi: Infeksi bakteri pada mata.
- Dosis: 1–2 tetes setiap 4–6 jam.
- Aturan Pakai: Gunakan hingga infeksi membaik.
- Efek Samping: Gatal, kemerahan, sensasi terbakar.
- Bentuk Sediaan: Tetes mata antibiotik.
Timolol
- Indikasi: Glaukoma, hipertensi okular.
- Dosis: 1 tetes 2 kali sehari.
- Aturan Pakai: Tekan sudut mata selama 1–2 menit setelah tetes.
- Efek Samping: Iritasi mata, rasa kering.
- Bentuk Sediaan: Tetes mata beta blocker.
Brimonidine
- Indikasi: Glaukoma sudut terbuka, hipertensi okular.
- Dosis: 1 tetes 2–3 kali sehari.
- Aturan Pakai: Hindari menyentuh ujung botol ke mata.
- Efek Samping: Mata kering, kelelahan, mulut kering.
- Bentuk Sediaan: Tetes mata.
Latanoprost
- Indikasi: Glaukoma sudut terbuka, hipertensi okular.
- Dosis: 1 tetes sekali sehari di malam hari.
- Aturan Pakai: Jangan melebihi dosis.
- Efek Samping: Perubahan warna iris, iritasi mata.
- Bentuk Sediaan: Tetes mata prostaglandin analog.
CMC Sodium (Carboxymethylcellulose Sodium)
- Indikasi: Mata kering.
- Dosis: 1–2 tetes sesuai kebutuhan.
- Aturan Pakai: Sesuai kebutuhan, hindari kontaminasi.
- Efek Samping: Sensasi terbakar ringan.
- Bentuk Sediaan: Tetes mata pelumas.
Hydroxypropyl Methylcellulose (HPMC)
- Indikasi: Mata kering, iritasi ringan.
- Dosis: 1–2 tetes sesuai kebutuhan.
- Aturan Pakai: Hindari menyentuh botol ke mata.
- Efek Samping: Iritasi ringan, penglihatan kabur sementara.
- Bentuk Sediaan: Tetes mata pelumas.
Vitamin C (Ascorbic Acid)
- Indikasi: Suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh, membantu penyembuhan luka.
- Dosis: 500–1000 mg per hari.
- Aturan Pakai: Setelah makan.
- Efek Samping: Mual, gangguan lambung, diare pada dosis tinggi.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kaplet, serbuk effervescent.
Vitamin D3 (Cholecalciferol)
- Indikasi: Menjaga kesehatan tulang, membantu penyerapan kalsium.
- Dosis: 400–2000 IU per hari.
- Aturan Pakai: Dapat dikonsumsi bersama makanan berlemak.
- Efek Samping: Hiperkalsemia bila overdosis.
- Bentuk Sediaan: Kapsul lunak, tablet.
Vitamin B Complex
- Indikasi: Menunjang metabolisme energi, menjaga fungsi saraf.
- Dosis: 1 tablet per hari atau sesuai anjuran.
- Aturan Pakai: Setelah makan.
- Efek Samping: Mual ringan, urine berwarna kuning cerah.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul.
Vitamin A (Retinol)
- Indikasi: Menjaga kesehatan mata, sistem imun.
- Dosis: 5000–10,000 IU per hari.
- Aturan Pakai: Bersama makanan berlemak.
- Efek Samping: Toksisitas vitamin A bila berlebihan (pusing, mual).
- Bentuk Sediaan: Kapsul lunak, sirup.
Vitamin E (Tocopherol)
- Indikasi: Antioksidan, menjaga kesehatan kulit dan sel tubuh.
- Dosis: 100–400 IU per hari.
- Aturan Pakai: Setelah makan.
- Efek Samping: Gangguan pencernaan bila dosis berlebihan.
- Bentuk Sediaan: Kapsul lunak.
Folic Acid (Asam Folat)
- Indikasi: Pencegahan cacat tabung saraf janin, anemia megaloblastik.
- Dosis: 400–800 mcg per hari.
- Aturan Pakai: Sebelum atau saat awal kehamilan.
- Efek Samping: Reaksi alergi jarang terjadi.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul.
Vitamin B12 (Cobalamin)
- Indikasi: Anemia pernisiosa, kesehatan saraf.
- Dosis: 500–1000 mcg per hari.
- Aturan Pakai: Dengan atau tanpa makanan.
- Efek Samping: Sangat jarang alergi ringan.
- Bentuk Sediaan: Tablet, suntikan.
Vitamin K1 (Phytomenadione)
- Indikasi: Gangguan pembekuan darah.
- Dosis: Sesuai anjuran dokter, tergantung kondisi.
- Aturan Pakai: Dosis berdasarkan indikasi medis.
- Efek Samping: Reaksi alergi jarang terjadi.
- Bentuk Sediaan: Suntikan, tablet.
Zinc + Vitamin C
- Indikasi: Menunjang daya tahan tubuh, mempercepat penyembuhan luka.
- Dosis: 1 tablet per hari.
- Aturan Pakai: Setelah makan.
- Efek Samping: Gangguan lambung ringan.
- Bentuk Sediaan: Tablet salut selaput.
Multivitamin A-Z
- Indikasi: Menunjang kebutuhan vitamin dan mineral harian.
- Dosis: 1 tablet per hari.
- Aturan Pakai: Sesudah makan.
- Efek Samping: Reaksi alergi jarang terjadi.
- Bentuk Sediaan: Tablet, kapsul.
Laktulosa
- Indikasi: Mengatasi konstipasi kronik, hepatic encephalopathy.
- Dosis: 15-45 mL per hari.
- Aturan Pakai: Dapat dicampur dengan air atau jus.
- Efek Samping: Kembung, diare.
- Bentuk Sediaan: Sirup.
Bisacodyl
- Indikasi: Mengatasi konstipasi akut, persiapan tindakan medis (kolonoskopi).
- Dosis: 5–15 mg oral atau 10 mg suppositoria.
- Aturan Pakai: Sebelum tidur (oral) atau rektal (supositoria).
- Efek Samping: Kram perut, diare.
- Bentuk Sediaan: Tablet, suppositoria.
Sodium Picosulfate
- Indikasi: Mengatasi konstipasi, persiapan sebelum prosedur medis.
- Dosis: 5–10 mg sebelum tidur.
- Aturan Pakai: Biasanya sebelum tidur malam.
- Efek Samping: Diare, kram perut.
- Bentuk Sediaan: Tablet, tetes oral.
Polietilen Glikol (PEG)
- Indikasi: Konstipasi kronis, persiapan prosedur kolon.
- Dosis: 17 gram larutkan dalam air sehari sekali.
- Aturan Pakai: Campurkan dalam 250 ml air.
- Efek Samping: Kembung, diare.
- Bentuk Sediaan: Serbuk larut air.
Magnesium Hidroksida
- Indikasi: Laksatif, antasida.
- Dosis: 30–60 mL per hari (sirup).
- Aturan Pakai: Sebelum tidur.
- Efek Samping: Diare, ketidakseimbangan elektrolit.
- Bentuk Sediaan: Suspensi, tablet kunyah.
Psyllium Husk
- Indikasi: Serat alami untuk konstipasi ringan.
- Dosis: 1-2 sendok teh 1–3 kali per hari.
- Aturan Pakai: Dicampur air, minum segera.
- Efek Samping: Kembung, penuh di perut.
- Bentuk Sediaan: Serbuk larut air.
Docusate Sodium
- Indikasi: Pelunakan tinja untuk konstipasi ringan.
- Dosis: 50–400 mg per hari.
- Aturan Pakai: Dengan banyak air.
- Efek Samping: Diare, kram perut ringan.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet.
Glycerin Suppositories
- Indikasi: Melancarkan buang air besar, konstipasi rektal.
- Dosis: 1 supositoria rektal per hari.
- Aturan Pakai: Dimasukkan ke dalam rektum.
- Efek Samping: Iritasi rektal ringan.
- Bentuk Sediaan: Suppositoria.
Senna
- Indikasi: Konstipasi jangka pendek.
- Dosis: 15–30 mg ekstrak senna per hari.
- Aturan Pakai: Sebelum tidur.
- Efek Samping: Kram, diare, pigmentasi usus bila dipakai lama.
- Bentuk Sediaan: Tablet, teh herbal.
Linaclotide
- Indikasi: Konstipasi idiopatik kronis, irritable bowel syndrome (IBS) dengan konstipasi.
- Dosis: 145–290 mcg per hari.
- Aturan Pakai: Sebelum makan pertama.
- Efek Samping: Diare.
- Bentuk Sediaan: Kapsul.
Cefadroxil
- Indikasi: Infeksi saluran kemih, infeksi kulit, faringitis.
- Dosis: 500 mg–1 g per hari.
- Aturan Pakai: Sesudah makan.
- Efek Samping: Mual, diare, ruam kulit.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, suspensi oral.
Cefalexin
- Indikasi: Infeksi saluran pernapasan, kulit, dan jaringan lunak.
- Dosis: 250–500 mg setiap 6 jam.
- Aturan Pakai: Sebelum atau sesudah makan.
- Efek Samping: Mual, diare, ruam kulit.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, suspensi oral.
Cefuroxime
- Indikasi: Infeksi saluran napas, kulit, dan saluran kemih.
- Dosis: 250–500 mg dua kali sehari.
- Aturan Pakai: Sesudah makan.
- Efek Samping: Mual, muntah, diare.
- Bentuk Sediaan: Tablet, injeksi.
Cefixime
- Indikasi: Infeksi saluran kemih, infeksi pernapasan.
- Dosis: 100–400 mg per hari.
- Aturan Pakai: Sebelum atau sesudah makan.
- Efek Samping: Gangguan pencernaan, diare.
- Bentuk Sediaan: Tablet, suspensi oral.
Ceftriaxone
- Indikasi: Infeksi berat: meningitis, sepsis, pneumonia.
- Dosis: 1–2 g per hari (injeksi).
- Aturan Pakai: Injeksi intravena atau intramuskular.
- Efek Samping: Reaksi di tempat suntikan, diare.
- Bentuk Sediaan: Injeksi.
Cefotaxime
- Indikasi: Infeksi berat seperti meningitis, pneumonia, infeksi intraabdominal.
- Dosis: 1–2 g setiap 8 jam (injeksi).
- Aturan Pakai: Injeksi intravena atau intramuskular.
- Efek Samping: Diare, reaksi alergi.
- Bentuk Sediaan: Injeksi.
Ceftazidime
- Indikasi: Infeksi berat oleh bakteri gram-negatif, termasuk Pseudomonas aeruginosa.
- Dosis: 1–2 g setiap 8–12 jam.
- Aturan Pakai: Injeksi intravena.
- Efek Samping: Ruam kulit, diare.
- Bentuk Sediaan: Injeksi.
Cefepime
- Indikasi: Infeksi berat rumah sakit, sepsis, pneumonia nosokomial.
- Dosis: 1–2 g setiap 8–12 jam (IV).
- Aturan Pakai: Injeksi intravena.
- Efek Samping: Diare, ruam, neutropenia.
- Bentuk Sediaan: Injeksi.
Cefpodoxime
- Indikasi: Infeksi saluran pernapasan bawah, infeksi kulit.
- Dosis: 100–400 mg per hari.
- Aturan Pakai: Sesudah makan.
- Efek Samping: Diare, mual.
- Bentuk Sediaan: Tablet, suspensi oral.
Ceftibuten
- Indikasi: Infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih.
- Dosis: 400 mg sekali sehari.
- Aturan Pakai: Sebelum makan.
- Efek Samping: Mual, diare.
- Bentuk Sediaan: Kapsul, suspensi oral.

