
Alpukat atau avokad adalah buah yang berasal dari tanaman bernama latin Persea americana. Pohon alpukat diklasifikasikan sebagai bagian dari famili Lauraceae atau tanaman yang memiliki bunga.
Tak hanya buah nya bahkan daun alpukat sudah banyak dimanfaatkan masyarakat untuk pengobatan tradisional. Dalam beberapa hasil penelitian ekstrak daun alpukat dapat bersifat sebagai diuretik dan mengandung flavonoid tinggi yang dapat bersifat sebagai antioksidan.
Antioksidan telah terbukti bermanfaat dalam pencegahan sel kanker karena dapat menangkal radikal bebas yang merupakan penyebab tumbuhnya sel kanker. mengingat pengobatan kanker sangatlah mahal dan memiliki banyak efek samping maka perlu dikembangkan obat anti kanker berbahan dasar tanaman. Akan tetapi sebelum dikembangkan menjadi obat anti kanker perlu dilakukan skrining awal terlebih dahulu yaitu uji sitotoksiknya menggunakan metode Brine Shirmp Lethality Test (BSLT).

Daun Alpukat terbukti mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin. Hal ini diperkuat oleh seorang mahasiswa dari program studi S1 Farmasi, Universitas Negeri Gorontalo yang bernama Nadina Rahma Melo Otolomo di bawah bimbingan ibu Dr. Hamsidar Hasan, S.Si., Apt. dan ibu Faramita Hiola, S.Farm., M.Sc.
Penelitian ini berhasil membuktikan hasil identifikasi senyawa kimia pada 3 fraksi daun alpukat (Persea americana), dimana pada fraksi n-heksan mengandung alkaloid dan steroid, fraksi etil asetat mengandung alkaloid dan flavonoid, dan fraksi metanol mengandung flavonoid, tanin, terpenoid dan saponin.

Hasil uji BSLT fraksi daun alpukat (Persea americana) bersifat toksik karena nilai LC50 < 1000 µg/mL. Probit didapatkan nilai LC50 fraksi n-heksan sebesar 427.0709 µg/mL, fraksi etil asetat sebesar 180.759 µg/mL, dan fraksi metanol sebesar 152.1248 µg/mL.
“dengan LC50 sebesar 152.1248 µg/mL yang diperoleh saya berharap dapat bermanfaat bagi masyarakat dan menambah informasi mengenai manfaat serta kandungan daun Alpukat dan uji sitotoksik menggunakan larva udang. Selain itu, saya berharap adanya penelitian lanjutan mengenai aktivitas antikanker karena dilihat dari hasil yang diperoleh daun Alpukat berpotensi sebagai antikanker“, ujar Nadina Rahma selaku peneliti.
Rilis : Nadina Rahma
Editor : apt. Moh. Aprianto Paneo
Baca juga :

N.A.R.K.O.B.A Untuk Kesehatan Gen Z? Benarkah?
Ketika mendengar kata “NARKOBA”, kebanyakan dari kita pasti langsung memikirkan zat-zat berbahaya yang berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Narkoba sering kali dikaitkan dengan

MINUM VITAMIN C BUAT BADAN LEMES? INI YANG HARUS KAMU KETAHUI!
Vitamin adalah senyawa organik yang dapat ditemukan di dalam makanan ataupun buah-buahan. Kata “Vitamin” diambil dari bahasa Latin vita yang berarti “hidup” dan amina (amine)
Benarkah Kosmetik yang Mengandung Merkuri Berbahaya Bagi Kulit Wajahmu? Yuk! Cek Penjelasannya
Kosmetik kini sudah menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat, khususnya kaum hawa. Kosmetik tidak hanya dapat mempercantik wajah, tetapi juga menutrisi, merawat, dan melindungi kulit dari

Cintai Lingkungan Dengan Cara Sederhana
Lingkungan merupakan tempat manusia menghabiskan setiap waktunyadengan berbagai kegiatan dan kesibukan yang begitu berarti. Tatkala lingkunganadalah tempat yang begitu indah karena menampilkan variasi yang asri

Defisiensi Nutrisi Pada Generasi Z Akibat Kecanduan Gadget
Dalam era digital saat ini, Generasi Z yaitu anak-anak yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an mengalami perubahan besar dalam gaya hidup mereka,terutama dengan

Pentingnya Perawatan Diri Untuk Kesehatan Remaja
Di masa sekarang sering di ditemukan beberapa remaja yang malas untuk menjaga kebersihan dirinya, yang tanpa mereka sadari itu dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Perawatan diri